Minggu, 30 Oktober 2016

Teori Pengambilan Keputusan


   

   Pengambilan keputusan harus dilandasi oleh prosedur dan teknik serta didukung oleh informasi yang tepat (accurate), benar(reliable) dan tepat waktu (timeliness). Ada beberapa landasan yang digunakan dalam pengambilan keputusan yang sangat bergantung dari permasalahan itu sendiri. Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :

1. Intuisi
   Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
Keuntungan :
  •  waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
  • untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan ini akan memberikan kepuasan pada umumnya.
  • kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.

Kelemahan:
  •  Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
  • Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
  • Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.

2. Pengalaman
  Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.

3. Fakta
   Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

4. Wewenang
   Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan :
  •  Kebanyakan penerimaannya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela ataukah secara terpaksa.
  • Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.
  • Memiliki daya autentisitas yang tinggi.

Kelemahan :
  • Dapat menimbulkan sifat rutinitas.
  • Mengasosiasikan dengan praktik diktatorial.
  •  Sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.

 5. Logika
   Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
  • Kejelasan masalah.
  • Orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
  • Pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.
  • Preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
  • Hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.

Jenis –jenis Keputusan Organisasi


Didalam sebuah pengmbilan keputusan terdapat berbagai macam pengambilan keputusan diantaranya: 

1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
   Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
  • Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
  • Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
2. Pengambilan Keputusan Rasional
   Keputusan yang bersifat rasional  berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.

3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
   Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
   Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.

5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
   Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang(authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
                
Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :
  • banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik).
  • Karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.

   Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.

Bentuk-bentuk atau Jenis –jenis Keputusan

  • Keputusan Terprogram
   Merupakan keputusan yang berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terprogram prosedur dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi. Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik karena pada umumnya kriteria bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini tersedia dengan baik, terdapat banyak alternatif keputusan, dan tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif adalah perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 alternatif atau lebih.
  • Keputusan Tidak Terprogram

   Keputusan ini belum ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur baku yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Keputusan ini dilakukan ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya, sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan dibandingkan dengan keputusan terprogram selain itu tingginya kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak terprogram pada umumnya melibatkan perencanaan strategik.   

Faktor-faktor yang Mempengaruhi  Pengambilan Keputusan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu :
  1.  Internal Organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi dsb.
  2. Eksternal Organisasi seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukum,dsb.
  3. Ketersediaan informasi yang diperlukan.
  4. Kepribadian dan kecapakan pengambil keputusan.


Sumber



Sabtu, 29 Oktober 2016

Inovasi Teknologi Masa Kini - Virtual Realty -


     VR atau Virtual Reality bukanlah hal aneh lagi dalam beberapa tahun terakhir ini dengan keluarnya Oculus Rift, HTC Vive, Playstation VR, eis VR tidak hanya hadir dengan Gadget yang memerlukan anda untuk mempunyai PC High End ataupun Console terbaru tetapi ada pula yang hanya membutuhkan Smartphone anda seperti yang di lakukan oleh Samsung Gear VR dan Google Cardboard. Tapi apa sih itu VR? atau sering saya sebut sebagai "Screen Right In Your Eyes" tapi tentu saja itu tidaklah sesimple itu so hari ini saya akan membahas mengenai Virtual Realty.

Apa Itu Virtual Reality?

  Definisi Virtual Reality datang dari kata itu sendiri "Virtual" dan "reality" . Virtual atau dalam bahasa indonesia adalah maya  yang artinya melakukan Sesuatu hal akan tetapi secara nyata kita tidak melakukan hal tersebut, contohnya pada saat kita berbelanja secara online di dunia maya, kita memang berbelanja tapi realitanya kita hanya duduk diam di depan monitor atau pada setiap software simulasi seperti simulasi pilot pesawat terbang walaupun kita tidak melakukannya secara nyata. Reality atau dalam bahasa indonesia adalah Realita  yang artinya dunia nyata atau apa yang kita rasakan secara nyata. Jadi dapat kita simpulkan Virtual Reality  adalah mensimulasikan dunia maya seakan seperti nyata.
   
 Kita mengetahui bagaimana dunia ini berkat indra perasa dan sistem persepsi yang kita miliki, seperti yang kita pernah pelajari di sekolah seperti indra pendengaran, penciuman, pengecap, penglihatan, dan peraba tapi pada kenyataan indra kita tidak hanya itu saja contohnya saja indra penyeimbang, indra merasakan temperatur dan tekanan, input-input indra perasa inilah di tambah dengan pemprosesan informasi-informasi yang dilakukan oleh otak kita agar kita mendapatkan aliran informasi dari lingkungan kita ke dalam pikiran kita.

  Apa yang kita ketahui tentang realita datang dari indra kita. Dengan kata lain, persepsi kita mengenai realita merupakan kombinasi dari informasi dari indera-indera perasa kita dan mekanisme otak kita agar kita dapat merasakannya. Dengan alasan tersebut, bagaimana jika kita dapat membuat input indra perasa kita dengan informasi buatan? itu artinya persepsi kita akan realita akan ikut berubah menyesuaikannya. Yang artinya kau akan melihat suatu realita yang sebenarnya tidak nyata, tetapi dalam persepsimu itu adalah nyata, seperti apa yang kita sebut dengan Virtual Reality.

  Atau bisa kita ringkas lagi bahwa Virtual Reality adalah memperlihatkan indra perasa kita dengan informasi buatan dari lingkungan buatan yang biasanya di buat oleh komputer yang bisa di jelajahi dan dapat berinteraksi dengan kita sehingga kita dapat menjadi bagian dari lingkungan buatan tersebut.

Bagaimana Caranya?


  Virtual Reality biasanya di lakukan dengan teknologi komputer seperti headset untuk indra pendengar, treadmill omni-directional untuk pergerakan, suatu alat interaksi seperti JoyStick, sarung tangan khusus untuk indera peraba, VR nose mask untuk mencium, VR Goggles Untuk penglihatan. Hal-hal inilah berguna untuk menstimulasi indra-indra perasa kita untuk membuat suatu ilusi realita. Seperti halnya dengan apa yang dilakukan oleh orang di bawah ini dalam sebuah game berjudul The Elder Scroll : Skyrim.

 Dan tentu saja hal ini tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Otak dan indra-indra kita sudah berkembang sebagaimana rupa agar apa yang indra kita rasa hingga kita benar-benar merasakanya terjadi dengan singkron, aman dan nyaman. Contohnya saja ketika apa yang dirasakan oleh indra penglihatan kita dan indra penyeimbang kita tidak singkron atau terjadi suatu masalah maka akibanya kita akan mengalami yang namnya motion Sickness atau di indonesia biasa di sebut mabuk perjalanan.

 Jadi dalam implementasinya Virtual Reality harus mampu mendapatkan kombinasi software,hardware, dan sinkronisitas sensorik yang sesuai untuk mendapatkan suatu hal yang disebut dengan "Sense Of Presence" dimana kita mencoba agar kita dapat merasakan seperti kita benar-benar ada dalam lingkungan buatan tersebut.

Keuntungan dan Kerugian


  Keuntungan dari adanya VR sudah dapat kita lihat dalam dunia entertaiment seperti video game membuat game tersebut lebih imersif dari pada saat kita melihatnya dari sebuah layar monitar, tentu saja tidak sebatas itu saja VR dapat membantu dalam berbagai macam bidang seperti :
  • Arsitektur
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • Seni
  • Militer
Seperti dalam melakukan latihan pesawat tembur ataupun latihan untuk para dokter bedah dimana kita dapat mendapatkan pengalaman yang nyata dengan VR, dan banyak lagi hal lainnya yang dapat di bantu dengan adanya VR.

  Dan tentu saja dimana ada untung disana ada rugi. Yang pertama adalah harga yang tidak murah, tidak hanya VR Goggles saja jika anda ingin mendapakan pengalaman yang ideal dalam VR maka butuhkan juga komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Kedua dapat membuatmu Sakit, seperti yang saya bahas sebelumnya ketidaksingkronan dengan indra pengelihatan dan penyeimbang membuatmu mabuk, terlebih lagi gangguan mata, berlama-lama di depan monitor saja sudah berbahaya apalagi jika ini tepat di depan mata anda. Ketiga gangguan secara psikologis, kaitan video game dengan kekerasan bukanlah hal yang baru lagi terlebih lagi ketika kita membuat lebih nyata dengan adanya VR, dan jika kita dapat mendapatkan pengalaman yang baik bearti kita pun mungkin mendapatkan pengalaman buruk bahkan mungkin trauma.

Kesimpulan


  Dapat kita simpulkan Virtual Reality pembuatan suatu lingkungan maya yang di bentuk segimana rupa agar dapat di lihat oleh indra dan otak kita  seperti kita benar-benar berada disana,Virtual Reality menggunakan berbagai macam teknologi agar dapat terwujud, memiliki keuntungan yang luar biasa dan begitupun kerugiannya. Virtual Reality merupakan suatu teknologi yang cukup baru sehingga masih banyak hal yang belum kita ketahui oleh karena itu Virtual Reality masih perlu di pelajari dan di kembangkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan dikemudian hari.

Sumber








Kamis, 13 Oktober 2016

TeamWork



Pengertian dan Karakteristik Kelompok

    Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih yang berinteraksidan saling bergantung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Kelompok dapat bersifat formal maupun informal. Kelompok formal adalah kelompok yang ditetapkan oleh struktur organisasi, dengan penegasan yang ditunjuk untuk menjalankan tugas-tugas. Dalam kelompok formal, perilaku-perilaku yang seharusnya ditunjukan dalam kelompok ditentukan oleh dan diarahkan untuk tujuan organisasi. Kelompok-kelompok yang terbentuk karena masing-masing anggota mempunyai satu atau lebih karakteristikyang sama. Kami menyebut formasi ini kelompok pesahabatan persekutuan social, yang sring dikembangkan dan diperluas dari situasi kerja. Secara garis besar, kelompok adalah suatu unit yang terdiri atas sekelompok/sekumpulan dua orang atau lebih yang berinteraksi dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara bersama-sama dalam suatu suatu wadah tertentu.

Pengertian Kelompok Menurut Para Ahli

  1. Menurut Homans (1950) : kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung.
  2. Menurut Merton, kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkan kolektiva merupakan orang yang mempunyai rasa solidaritas karena berbagai niai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk menjalankan harapan peran.
  3.  Menurut Achmad S. Ruky, Kelompok adalah sejumlah orang yang berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu kelompok.
Karakteristik dari suatu kelompok diantaranya adalah : 
  1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial, baik secara verbal maupun non verbal. 
  2. Anggota kelompok baru mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok. 
  3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil, sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit. 
  4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama. 
  5. Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain, serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya

Tahap-tahap Pembentukan Kelompok

Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman. Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.

  1. Forming
    Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.

  2. Storming
    Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing.

  3. Norming
    Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.

  4. Performing
    Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.

  5. Adjourning dan Transforming
    Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.

Kekuatan Teamwork

    Team Work berasal dari bahasa asing terdiri dari dua suku kata Team dan Work. Tim adalah sekumpulan orang berakal yang terdiri atas dua, lima, hingga dua puluh orang dan memenuhi syarat terpenuhinya kesepahaman sehingga terbentuk sinergi antar berbagai aktifitas yang dilakukan anggotanya.
    tujuan yang diingginkan kelompok tersebut. Secara umum, untuk membangun teamwork yang solid dibutuhkan beberapa syarat :
  1. Tidak bersikap individualistisDisuatu team masing-masing individu tidak boleh menunjukan sifat indivudual atau egois. Karena sifat tersebut akan membuat team tidak akan mencapai tujuan yang di inginkan.

  2. Memberikan kontribusi
    Keberhasilan suatu teamwork hanya bisa dicapai karena adanya kontribusi dari setiap individu yang terlibat.

  3. Bersikap fleksibel Ada kesediaan untuk beradaptasi dengan tuntutan lingkungan. Setiap tim harus menjadi ‘learning community’ artinya mereka harus cepat memetakan situasi serta mempelajari ketrampilan baru yang diperlukan untuk menjadi pemenang dalam situasi persaingan

  4. Komunikasi Komunikasi adalah cara untuk saling mengenali satu sama lain. Dalam prosesnya, hubungan yang erat, dimana satu sama lain saling mengenal dengan baik, saling memahami sehingga dapat membaca apa yang sedang dibutuhkan yang lain tanpa harus mengatakannya.

  5. Komitmen
    Setiap anggota harus memberikan komitmen yang tinggi dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal ini ditandai dengan sikap loyal, semangat untuk mencapai tujuan, berupaya untuk menampilkan hasil kerja yang berkualitas dan sempurna,

  6. Kepercayaan dan Saling Menghargai Dengan saling percaya dan saling menghormati, tidak ada musuh yang dapat mengalahkan kita. Setaip anggota tim dapat saling bergantung dan berpegang bersama menempuh berbagai tekanan, menghadapi perlawanan, menghadapi persoalan, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.

  7. Patuhilah PemimpinPemimpin sangat dibutuhkan karena mampu menggerakkan anggotanya mencapai tujuan perusahaan. Dalam kerja tim, anggota tim harus bersedia mematuhi pemimpinnya. Meski demikian, ini tidak berarti pemimpin harus menjadi tiran, yang hanya memaksakan kehendak, dan anggota hanya sebagai hamba saja.

Implikasi Manajerial

    Implikasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti sebab oleh sebab itu implikasi manajerial di bidang team atau kelompok mengakibatkan banyaknya keuntungan yaitu kegiatan kelompok yang dapat lebih direncakan karena ada proses management team.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
  1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
  2. Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.

Sumber



Komunikasi


Pengertian Komunikasi

    Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Komunikasi bukan cuma terkait dengan bagaimana cara menggunakan bahasa tapi sangat terkait juga dalam menyampaikan pesan dalam bentuk yang lainnya seperti tatapan mata, gesture tubuh, serta mungkin intonasi.

Arti Penting Komunikasi

    Komunikasi menjadi penting karena fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungan di sekitarnya.

Jenis Komunikasi

Dalam ilmu komunikasi terdapat beberapa jenis Komunikasi, yaitu :
  • Komunikasi Intrapribadi :
    Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir
  • Komunikasi Antarpribadi :
    Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun non verbal berlangsung secara langsung
  • Komunikasi Kelompok (Kecil) :
    Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
  • Komunikasi Publik :
    Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang, yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain.
  • Komunikasi Organisasi :
    Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok.
  • Komunikasi Massa :
    Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. 
Proses Komunikasi

    Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikanpesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.


Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
  • Penginterpretasian.
  • Penyandian.
  • Pengiriman.
  • Perjalanan.
  • Penerimaan.
  • Penyandian balik.
  • Penginterpretasian.

Proses Efektif

    Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasikan perubahan sikap (attidude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Komunikasi Efektif memungkinkan seseorang dapat saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, prasaan, dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.

Tujuan Komunikasi Efektif

    Memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima pesan.sehingga tercipta feed back antara pemberi dan penerima pesan.
  • Pesan dapat diterima dan di mengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
  • Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
  • Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa  yang seharusnya dilakukan untuk menindak lanjuti pesan yang dikirim.
Prinsip Dasar Komunikasi Efektif
  • Respect
      Respect adalah Perasaan Positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara. Anda menghargai Lawan Bicara sama halnya dengan menghargai diri sendiri. Prinsip menghormati ini harus selalu Anda pegang dalam berkomunikasi.
  • Empathy
       Empathy adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain. Anda mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara Anda
  • Dapat Didengar    Audible mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan dimengerti. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, yaitu :Pertamapesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik dan benar.  Hindari bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara.Keduasampaikan yang penting. Sederhanakan pesan Anda. Langsung saja pada inti persoalan.Ketiga, gunakan bahasa tubuh  Anda. Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara Anda. Tunjukkan kesejatian Anda dengan mengoptimalkan bahasa tubuh dan pesan.Keempatgunakan  ilustrasi atau contoh. Karena analogi sangat membantu dalam penyampaian pesan
  • Jelas
      Adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang tidak jelas yang mereka  erima.
  • Rendah Hati  Sikap Rendah Hati bukan berarti Anda Rendah Diri, Rendah Hati memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara terlebih dahulu, dan Anda menjadi pendengar yang baik.
Sumber



Sabtu, 08 Oktober 2016

Sistem Informasi & Teknologi Informasi

   
   
Sistem Informasi (SI)

   Sistem Informasi merupakan suatu sistem untuk mengoleksi, membuat, menyimpan, mengorganisir, menyalurkan, dan memanipulasi informasi atau data dalam suatu organisasi seperti untuk memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi informasi kepada manajemen dan yang lainnya mengenai suatu kejadian baik internal maupun eksternal, menyediakan informasi untuk membantu manajemen untuk mengambil keputusan.

   Sistem Informasi dapat di kategorikan dalam 4 bagian :
  1. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
  2. Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
  3. Sistem Informasi Eksekutif
  4. Sistem Pemrosesan transaksi
Teknologi Informasi (TI)

   Secara umum, teknologi adalah suatu pengembangan dari aplikasi atau alat, baik berupa mesin, material hingga proses yang membantu manusia dalam mengerjakan beberapa pekerjaan dan menyelesaikan masalah. Sedangkan informasi secara umum adalah hasil dari proses atau manipulasi yang memiliki nilai pengetahuan bagi para pengguna. Jadi secara umum teknologi informasi adalah teknologi yang bermanfaat untuk mengolah data, memproses, menyusun, mengatur, mendapatkan dan menyelesaikan manipulasi data yang menghasilkan informasi berkualitas dan akurat. Teknologi Informasi biasanya berupa Hardware, Software, Database, dan network.


Contoh Sistem Informasi & Teknologi Informasi

     Contoh dari penggunaan Sistem Informasi maupun Teknologi Informasi sebenarnya sudah sering kita lihat baik dalam sebuah organisasi perusahaan seperti SIM, Sistem pendukung keputusan dan lain lain, maupun di masyarakat banyak seperti GOJEK ataupun Mahasiswa dengan Studentsitenya karena hal-hal tersebut pasti membutuhkan suatu sistem informasi untuk mengatur informasi-informasi yang dibutuhkan pada layanan tersebut dan teknologi informasi untuk menunjang layanan tersebut seperti aplikasi android GOJEK, web Studentsite dan tentunya tak luput hardware seperti handphone dan laptop adalah salah satu hasil dari teknologi informasi. 

Perbedaan SI & TI

   Jadi apa sih bedanya antara SI & TI? Pada dasarnya SI & TI merupakan dua hal yang tidak bisa di lepaskan, jadi TI adalah bagian dari SI. Orang-orang sering menyamakan SI dengan TI karena mengangap SI selalu menggunakan komputer yang masuk kedalam teknologi informasi tapi pada kenyataanya SI tidak selalu menggunakan komputer tetapi bisa juga menggunakan kertas dan pensil yang merupakan cara tradisional.
   So kita dapat simpulkan bahwa SI mencangkup keseluruhan TI, SIM, dll sedangkan TI adalah bagian dari SI untuk menunjang agar hasil yang di dapatkan semakin akurat dan efesien.

Sumber