Penerapan TQM Terhadap Pengembangan
Website Kementerian Pertanian
1Fikri Abdilah Marwan
1Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer,
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok 16424, Indonesia
randomness404.blogspot.com
E-mail : Fikri.A.M@student.gunadarma.ac.id
ABSTRAK
Pada
penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan pemanfaatan TQM pada
website yang dalam hal ini merupakan website kementerian pertanian. Adapun yang
menjadi latar belakang penulisan ini karena pada era modern ini penggunaan
internet sudah menjadi rutinitas masyarakat dan website menjadi sarana yang
lebih mudah, efesien, dan hemat biaya untuk melakukan berbagai aktifitas
seperti untuk pengumpulan data, pengumuman, dan menghubungkan instansi-instansi
dari berbagai daerah dengan mudah, tapi menggunakan website tidak hanya sekedar
membuat tetapi harus juga di kembangkan sehingga dapat terus digunakan dan
memenuhi kebutuhan yang pasti terus meningkat seiring jaman, dan penerapan TQM
bisa menjadi solusi yang tepat, dengan membandingkan berbagai metode TQM kita
dapat melihat metode yang cocok dan dapat diterapkan ke dalam website.
Kata Kunci: TQM, Website, Kementerian
Pertanian.
PENDAHULUAN
Persaingan global semakin meningkat
pesat setiap tahunnya, untuk dapat bersaing dan unggul perusahaan memerlukan
suatu standar yang dapat dijadikan acuan dasar untuk memperkirakan kualitas
yang di inginkan baik itu berupa produk atau jasa yang dihasilkan, kualitas
manajemen, dan kualitas karyawan. Bila barang dan jasa di bawah standar acuan
yang sudah diterapkan maka kita bisa dikatakan kualitasnya kurang tetapi jika di
atas standar acuan makan kita bisa katakan barang dan jasa tersebut sudah
memenuhi standar kualitas, begitu pula dengan website diperlukan sebuah standar
untuk memastikan kualitas website tersebut berkualitas.
Dasar pemikiran Total Quality Management atau TQM cukup
sederhana, bahwa cara terbaik untuk menghasilkan kualitas terbaik adalah dengan
cara memperbaiki kemampuan komponen-komponen tersebut secara berkesinambungan
Dengan dilakukannya perbaikan kualitas secara terus-menerus. Oleh karena itu
penerapan TQM perlu diterapkan agar dapat terus berkembang dan tidak
ketinggalan jaman.
Dalam hal ini menerapkan TQM
kedalam website kementerian Pertanian yang menjadikan website mejadi suatu
portal untuk masyarakat baik nasional ataupun internasional untuk mencari
informasi maupun sebagai alat sebagai alat penghubung instansi-instansi pertanian
di seluruh Indonesia dalam rangka mengumpulkan data, oleh karena itu
diperlukannya TQM sebai standar agar website berjalan dengan optimal dan sesuai
dengan kebutuhan.
METODE PENELITIAN
Metode yang saya gunakan
dalam jurnal ini adalah data yang diperoleh dari Similar.web dan Statshow.com
dengan menggunakan metode perbandingan data yang di dapat akan dibandingkan
satu dengan yg lainnya.
Dalam
analisis ini yang akan saya jabarkan adalah sebagai berikut :
- Banyaknya orang yang berkunjung.
- Banyaknya halaman yang
dikunjungi.
- Rata-rata halaman yang dilihat
pengunjung.
- Rata-rata waktu pengunjung
- Tingkat Bounce.
- Demografik pengunjung
Selain dengan data tersebut saya juga akan menganalisa
penggunaan dari model TQM yang tepat untuk diterapkan ke dalam website yang
diuji dengan menggunakan studi litelatur.
PEMBAHASAN
1.1 Banyak
Pengunjung
Estimasi banyaknya pengunjung
yang datang :
· Pertanian.co.id
· Harian :
15,345 pengunjung
· Bulanan :
560,350 pengunjung
· Tahunan :
5,600,625 pengunjung
· litbang.pertanian.go.id
· Harian :
15,327 pengunjung
· Bulanan :
459,810 pengunjung
· Tahunan :
5,594,355 pengunjung
· tanamanpangan.pertanian.go.id
· Harian :
8,411 pengunjung
· Bulanan :
252,330 pengunjung
· Tahunan :
3,070,015 pengunjung
1.2 Banyaknya
Halaman yang dikunjungi
Estimasi banyaknya
halaman yang dikunjungi :
· Pertanian.co.id
· Harian :
33,760 halaman
· Bulanan :
1,012,800 halaman
· Tahunan :
12,322,400 halaman
· litbang.pertanian.go.id
· Harian :
33,721 halaman
· Bulanan :
1,011,630 halaman
· Tahunan :
12,308,165 halaman
· tanamanpangan.pertanian.go.id
· Harian :
18,506 halaman
· Bulanan :
555,180 halaman
· Tahunan :
7,754,690 halaman
1.3 Rata-rata
banyaknya halaman yang dikunjungi
Estimasi rata-rata banyaknya
pengunjung yang datang :
· Pertanian.co.id
· Laman/pengunjung : 7,57 halaman
· litbang.pertanian.go.id
· Laman/pengunjung : 2,88 halaman
· tanamanpangan.pertanian.go.id
· Laman/pengunjung : 3,64 halaman
1.4 Rata-rata
waktu pengunjung
Estimasi rata-rata waktu
pengunjung datang :
· Pertanian.co.id
· Rata-rata waktu : 7 menit 57 detik
· litbang.pertanian.go.id
· Rata-rata waktu : 3 menit 20 detik
· tanamanpangan.pertanian.go.id
· Rata-rata waktu : 4 menit 13 detik
1.5 Tingkat
Bounce
Tingkat Bounce atau persentase pengunju yang
hanya melihat satu halaman saja dan langsung keluar. :
· Pertanian.co.id
· Tingkat Bounce : 45,29%
· litbang.pertanian.go.id
· Tingkat Bounce : 61,08%
· tanamanpangan.pertanian.go.id
· Tingkat Bounce : 46,64 %
1.6 Demografik
pengunjung
Asal Negara pengunjung
:
· Pertanian.co.id
|
Gambar 1. Demografik pengunjung Pertanian.co.id
Sumber: Similarweb (2017)
|
· Indonesia :
94,56%
· Singapura :
1,10%
· USA :
0,86%
· Malaysia :
0,53%
· Jepang :
0,50%
· litbang.pertanian.go.id
|
Gambar 2. Demografik pengunjung litbang.pertanian.co.id
Sumber: Similarweb (2017)
|
· Indonesia :
94,49%
· Singapura :
1,32%
· USA :
0,87%
· Malaysia :
0,48%
· Jepang :
0,39%
· tanamanpangan.pertanian.go.id
|
Gambar 3. Demografik pengunjung tanamanpangan.pertanian.co.id
Sumber: Similarweb (2017)
|
· Indonesia :
100%
2. Total
Quality Management (TQM)
Total
Quality Management berasal
dari kata “Total” ang artinya keseluruhan atau terpadu,”Quality” yang bearti
kualitas, dan “Management” atau manajemen atau pengelola. Dalam pengertiannya
TQM menekankan pada kualitas yang didefinisikan dengan mengerjakan segala
sesuatu dengan baik sejak awal dengan tujuan memenuhi kepuasaan pelanggan, TQM
dapat diartikan sebagai strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan
kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi. Kementerian Pertanian
sendiri sudah meimplementasikan salah satu model TQM yang ada yaitu ISO atau
lebih tepatnya ISO 9001
ISO 9001 merupakan sistem manajemen
mutu dan merupakan persyaratan sistem manajemen yang paling populer, salah satu
ciri penerapan ISO 9001 adalah diterapkannya pendekatan proses yang bertujuan
untuk meningkatkan efektifitas sistem manajemen mutu, pendekatan ini
mensyaratkan organisasi untuk melakukan identifikasi penerapan, pengelolaan dan
melakukan peningkatan yang berkesinambungan.
Akan tetapi dirasakan penggunaan ISO
tidaklah cukup, yang hanya berfokus pada kualitas atau dapat dikatakan menjaga
kualitas produk dalam hal ini berupa website tetapi tidak untuk meningkatkan
kualitas produknya, oleh karena itu diperlukan model lain. Six Sigma adalah
salah satu model yang bisa diterapkan, tidak hanya menekankan pada standar
minimum kualitas produk tetapi juga untuk meningkatkan kinerja produk dan
kepuasaan pelanggan secara terus-menerus. Selain itu Quality Control Circle atau QCC dapat juga diterapkan dengan
membuat suatu kelompok yang terdiri dari 3-7 orang dengan pekerjaan yang
sejenis untuk membahas dan memecahkan masalah-masalah yang ada dalam website
tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas website, hal ini dirasa
lebih baik menyerahkan urusan untuk mengembangkan website kepada mereka yang
memliki kemampuan yang sama demi mandapatkan kualitas yang sebaik-baiknya.
PENUTUP
- Kesimpulan
Dapat kita simpulkan dari data analisis
terhadap website kementerian Pertanian(pertanian.co.id), website badan
penelitian dan pengembangan pertanian(litbang.pertanian.go.id), dan website
resmi kemeneterian pertanian mengenai tanaman pangan(tanamanpangan.co.id) yang
berupada data banyaknya pengunjung, banyaknya halaman yang dikunjungi,
rata-rata halaman yang dikunjungi, rata-rata waktu pengunjung, dan tingkat bounce pengunjung dapat di lihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 1.
Data banyak pengunjung, halaman dilihat, rata-rata
halaman,rata-rata waktu, dan tingkat bounce
Serta Total Quality Management yang untuk
diterapkan adalah Six Sigma dimana tidak hanya untuk menjaga kualitas produk
tetapi juga untuk meningkatkan kualitas produk tersebut dan Quality Control Circle dimana dibuatnya
suatu kelompok kerja khusus yang bertugas untuk memecahkan masalah-masalah yang
ada pada website tersebut..
- Saran
Saran
yang bisa saya sampaikan mengenai penelitian ini adalah kurangnya data yang
dapat di ambil dikarenakan dibutuhkannya akun berbayar untuk melihat data yang
lebih mendetail, selain itu disarankan untuk memperbanyak sumber data yang
diambil lebih banyak data maka hasilnya akan lebih baik, disini saya hanya
menggunakan dua website khusus untuk mendapatkan daya yang di inginkan yaitu Similarweb dan statshow.com tetapi ada website lain yang dapat memberikan data
yang lebih banyak dan mendetail, akan tetapi biasanya hal itu memerlukan akun
berbayar.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Febrianty,
Anisa, Fikri, Prasastia, Naufal, Hani. (2017). Analisis web. Bogor
[2] Wibowo,
Andrie.2011.Quality Control Circle. http://management-improvement.blogspot.co.id/.Diakses
pada 2-5-2017.
[3]
Bagus, Denny.2009.Balanced
Scorecard,Definisi,Konsep dan Perspektif. http://jurnal-sdm.blogspot.co.id.Diakses
pada 2-5-2017.
[3] Putera, Wahyu.2014.Perbedaan Six Sigma dengan
Total Quality Management. https://rpwahyu.wordpress.com.Diakses pada 2-5-2017.