Jumat, 25 Januari 2019

Tools Selain COBIT


ITIL
ITIL adalah suatu rangkaian dengan konsep infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi. ITIL sebenarnya adalah suatu rangkaian rangkuman dari beberapa buku yang membahas tentang pengelolaan (TI). ITIL memberikan beberapa praktik TI penting seperti daftar cek, tugas, serta beberapa prosedur yang disesuaikan dengan segala jenis organisasi(TI).
ITIL sudah dikembangkan sejak 1980-an dengan ITIL 1.0.Kemudian dengan beriringnya waktu  peningkatan pelayanan yang berkesinambungan dan adaptasi terhadap situasi saat ini dalam lingkungan (TI) modern ITIL 1.0 di rilis besar dan dijadikan ITIL 2.0 yang paling dikenal dengan set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT service management) & service support(dukungan layanan).

ISO 17799
ISO 17799 (International Organization for Standardization/Organisation internationale de normalisation) adalah suatu standar internasional –dibuat oleh badan yang terdiri atas wakil dari berbagai organisasi standar nasional. Didirikan pada 23 Februari 1947, organisasi ini mengumumkan secara resmi standar untuk komersil dan industry. Berkantor pusat di Geneva, Switzerland.
ISO 17799 diterbitkan oleh International Organization for Standardizations (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC), merupakan kode praktek untuk menyediakan suatu kerangka sebagai standar keamanan informasi. Ini berarti menyediakan suatu tingkatan yang tinggi, deskripsi umum mengenai area yang seharusnya dipertimbangkan ketika mulai menerapkan, pelaksanaan atau memelihara keamanan informasi di manajemen. ISO17799 memberikan secara komprehensif alat pengendalian berisikan praktek terbaik dalam keamanan informasi.
COSO
COSO adalah singkatan dari Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, dimana merupakan suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. COSO telah menyusun suatu definisi umum untuk pengendalian, standar, dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai sistem pengendalian mereka.
Komisi ini disponsori oleh 5 professional association yaitu: AICPA, AAA, FEI, IIA, IMA. Tujuan komisi ini adalah melakukan riset mengenai fraud dalam pelaporan keuangan (fraudulent on financial reporting) dan membuat rekomendasi yang terkait dengannya untuk perusahaan publik, auditor independen, SEC, dan institusi pendidikan.

COBIT (Control Ojective for Information and Related Technology)

COBIT adalah singkatan dari Control Objective for Information and related Technology, dimana merupakan suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT 4.1 merupakan versi terbaru.
COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengatur keselarasan TI dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI memungkinkan bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko IT dikelola secara tepat, dan sumber daya TI digunakan secara bertanggung jawab.
COBIT memiliki 4 cakupan domain, yaitu :
  1. Perencanaan dan organisasi (plan and organise)
  2. Pengadaan dan implementasi (acquire and implement)
  3. Pengantaran dan dukungan (deliver and support)
  4. Pengawasan dan evaluasi (monitor and evaluate)

Rabu, 09 Januari 2019

15 Area Pengendalian TI


1.     Integritas Sistem 
Terdiri Dari
·        Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user
·        Kelengkapan, keakuratan, otorisasi, serta proses yang auditable
·        Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang diinginkan
·        Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan
·        Kesesuaian kinerja antara perangkat lunak dan jaringan dengan yang diharapkan
·        Adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh

2.     Manajemen Sumber Daya 
Merupakan faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem, yaitu meyakini kelangsungan (on going) hardware, software, sistem operasi, software aplikasi, dan komunikasi jaringan komputer, telah dipantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar. Hal tersebut didokumentasikan secara formal, demi proses yang berkesinambungan.

3.     Pengendalian Perubahan Software Aplikasi dan Software Sistem 
Pada area ini menentukan adanya keterlibatan dan persetujan user dalam hal adanya perubahan terhadap software aplikasi dan software sistem. Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan didokumentasikan, serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui.
4.     Backup dan Recovery
Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning atau rencana pemulihan data dan pusat informasi apabila terjadi kehancuran. Usaha ini dapat berupa backup dan pemulihan normal, dapat pula berupa rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (seperti lokasi gedung, peralatannya, SDM-nya, maupun manualnya)

5.     Contingency Planning
Merupakan perencanaan yang komprehensif di dalam mengantisipasi terjadi ancaman terhadap fasilitas pemrosesan SI, dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah dirumuskan dengan jelas, telah dikoordinasi dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan, dan fasilitas penunjang Hardware, sistem software, dan sebagainya.

6.     System Software Support
Terdiri dari :
·        Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasi.
·        Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika sistem secara menyeluruh (systemwide logical security)

7.     Dokumentasi
Merupakan integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan software sistem, diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan penjadwalan operasi. Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.

8.     Pelatihan atau Training
Adanya penjenjangan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya, serta rencana pelatihan yang berkesinambungan.

9.     Administrasi
Terdiri dari struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job description, sejalan dengan metode job accountingdan/atau charge out yang digunakan. Selain itu, terdapat pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk semua sumber daya SI.

10.  Pengendalian Lingkugan dan Keamanan Fisik
Terdiri dari :
·        Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses ke sumber daya informasi
·        Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan
·        Pengendalian dan backup sarana telekomunikasi

11.  Operasi
·        Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi
·        Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan Sistem Operasi
·        Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator.

12.  Telekomunikasi
Merupakan :
·        Review terhadap logical and physical access controls,
·        Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data interchange (EDI)
·        Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran telekomunikasi.

13.  Program Libraries
Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source
code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application
test libraries development, serta review atas prosedur quality assurance.

14.  Application Support
Proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem. Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI. Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC yang digunakan.

15.  Pengendalian Mikrokomputer
Merupakan pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki, serta pembuatan daftar inventaris atas hardware, software,  serta legalitas dari software untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.


Konsep Pecapaian Tujuan

    
    Konsep Proses Pencapaian Tujuan merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan dengan menggunakan perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan. Efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisasi, dan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya suatu kegiatan manajemen disebut manajer.Dengan konsep Proses Pencapaian Tujuan, disadari bahwa intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan, tetapi pada lapisan bawah. Mereka yang dekat dengan konsumen yang paling mengerti dengan kebutuhan pasar.
  Pengorganisasian yang paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah pengorganisasian orkes simponi. Organisasi ini sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak) sesuai spesialisasi masing-masing. Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yang serasi dibutuhkan seorang manajer yang berfungsi sebagai konduktor. Manajer tersebut tidak lagi harus memiliki pengetahuan teknis seperti yang dimiliki pemain orkesnya, tetapi yang diperlukan hanya seorang yang mampu mengatur tempo dan menguasai tingkatan nada.