Sabtu, 19 November 2016

Desain dan Stuktur Organisasi


DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI

Robbins mendefinisikan struktur organisasi sebagai penentuan bagaimana pekerjaan dibagi, dibagi, dan dikelompokkan secara formal. Sedangkan organisasi merupakan unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri dari dua orang atau lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus-menerus guna mencapai serangkaian tujuan bersama.
Dalam konteks desain organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi.
Ada enam elemen yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketiak akan mendesain struktur organisasi. Ke-enam elemen tersebut meliputi :
  • Spesialisasi Pekerjaan adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri
  • Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama
  • Rantai komando adalah garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke unit terbawah dan menjelaskan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa. Wewenang sendiri merupakan hak yang melekat dalam sebuah posisi manajerial untuk memberikan perintah dan untuk berharap bahwa perintahnya tersebut dipatuhi
  •  Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif
  •  Sentralisasi – Desentralisasi. Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi
  •   Formalisasi adalah sejauh mana pekerjaan pekerjaan di dalam organisasi dilakukan.

      DESAIN ORGANISASI YANG UMUM

  •  Struktur Sederhana (simple structure)
    Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak digunakan oleh usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah sama. Kekuatan utama dari struktur sederhana ini terletak pada kesederhanaanya. Cepat, fleksibel, tidak mahal untuk dikelola, dan akuntabilitasnya jelas. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa diterapkan pada organisasi yang besar.

  • Struktur BirokrasiStruktur birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas birokrasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali sempit, dan pengambilan keputusan mengikuti rantai komando. Kekuatan utama birokrasi adalah terletak pada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara efisien. Sedangkan kelemahan struktur birokrasi adalah berlebihan dalam mengikuti aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi, kurang inovatif dan birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadai masalah-masalah yang sebelumnya sudah diatur dengan jelas cara penyelesaiannya.

  • Struktur MatrikStruktur matrik adalah sebuah struktur uang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur ini dapat ditemukan pada agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, labolatorium penelitian, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, dll. Kekuatan departementalisasi fungsional terletak misalnya pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber-sumber daya khusus untuk seluruh produksi. Sedangkan kelemahannya adalah sulit mengkoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka selesai tepat waktu dan tepat anggaran.

Macam - macam Desain Organisasi 

       Desain Organisasi Tradisional
  • Struktur yang simpel : departemensialisasi rendah.
  • Struktur yang fungsional : pembagian departemen berdasarkan fungsi.
  • Struktur yang divisional : terdiri dari beberapa divisi dengan terbatasnya otonomi dibawah koordinasi dan kontrol dari bagian atas perusahaan.

        Desain Organisasi Kontemporer
  • Tim Terstruktur  
    terdiri dari beberapa grup kerja dengan memberi wewenang kepada karyawan untuk memanajemen diri sendiri.
  •  Matriks dan Struktur Proyek 
    Para spesialis ditugaskan untuk mengerjakan proyek yang dipimpin oleh seorang project managers : Matrix and Project Participants mempunyai dua managers dan karyawan terus berkerja pada proyek, dan akan pindah setelah proyeknya selesai.
  • Organisasi tanpa batas-batas organisasi yang jelas 
    desain organisasi yang fleksibel dan tidak terstruktur yang cenderung untuk tidak terdapat penghalang antara organisasi dengan para pelanggan dan supplier.
  • Menghapus penghalang (horizontal).
  • Menghapuskan batas-batas external, mendekat ke stakeholder.
  • Organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa belajar, dan organisasi yang belajar adalah sebuah organisasi yang mengembangkan kapasitasnya dengan mempelajari, beradaptasi, dan berubah melalui latihan pengetahuan memanajemen oleh karyawan.

   Dimensi Struktur Organisasi

Empat desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen, dan rentang kendali) menghasilkan struktur organisasi, Para peneliti dan praktisi manajemen berusaha untuk mengembangan pemahaman mengenai hubungan antar struktur dan kinerja, sikap, keefektifan, dan variabel lainnya. Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan.
  1. Formalisasi
    Formalisasi mengacu derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan / pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang kendali.
  2. Sentralisasi
    Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut : Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, Semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, Semakin besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, Semakin luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi.
  3. Kerumitan
    Kerumitan  adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.


      Departementalisasi

Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut      :
  • Fungsi 
  • Produk atau jasa 
  • Wilayah 
  •  Langganan 
  • Proses atau peralatan 
  • Waktu 
  •  Pelayanan 
  • Alpa-numeral 
  • Proyek atau matriks

Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan –kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. Kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
Pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.
Departementalisasi Divisional :Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk).
Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metode-metode pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah, regional atau geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.
Departementalisasi sendiri dibagi atas beberapa macam yaitu :
  • Departementalisasi berdasarkan pelanggan
    maksudnya perusahaan akan melakukan pembagian penjualan produk ke pelanggan,biasanya ada yang bagian produk laki-laki ataupun perempuan atau tua dan muda. Contohnya adalah pembagian penjualan produk Rexona ada pembagian untuk produk remaja, laki-laki, perempuan ataupun yang xtra berkeringat. Dengan dilakukannya pembagian ini penjualan akan lebih tepat sasaran dan efisien.
  • Departementalisasi berdasarkan produk
    maksudnya perusahaan akan mengelompokan departemen sesuai dengan kelompok produk yang dihasilkan misalkannya pembagian departeman barang untuk mengurusi produksi produk berupa barang dan departemen jasa untuk menangani produk yang berupa jasa.  
  • Departementalisasi berdasarkan proses
    maksudnya pembagian departemen berdasrkan proses pengkerjaannya, misalnya pada perusahaan meubel dibagi atas divisi untuk pengolahan kayu mentah, divisi pembuatan kursi atau meubel kemudian divisi pengecatan.
  •  Departementalisasi berdasarkan geografis
    maksudnya pembagian departeman berdasarkan lokasi penjualan produk misalnya departemen yang mengawasi di jawa dan Bali, di Kalimantan maupun di Sumatera.
  • Departementalisasi berdasarkan fungsi
    maksudnya pembagian departemen berdasarkan aktifitas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, misalnya departemen produksi, departemen penjualan, departemen pemasaran dan lain-lain.

     
Setelah melakukan pembagian tugas, maka yang harus dilakukan adalah menetapkan hierarki pengambilan keputusan. Bagaimana dalam perusahaan perusahaan yang besar diperlukan cara penentuan pengambilaan keputusan karena tidak mungkin seorang presiden direktur melakukan pengambilan keputusan pada suatu masalah di cabang daerah. Oleh sebab itu maka dibentuklah tingkatan-tingkatan pada organisasi yang mana di tiap tingkatan tersebut terdapat seorang manajer yang dapat memberikan keputusan dan dapat bertanggung jawab kepada pemimpin di atasnya. Sehingga para menajer tersebut memiliki kewenagan untuk melakukan tugas atau misi yang direncanakan oleh organisasi atau perusahaan namun manajer tersebut juga boleh melakukan inovasi-inovasi agar divisi dipimpinnya dapat berkembang dengan syarat harus sesuia dengan misi perusahaan, misalnya BNI 46 mempunyai bebarapa manajer yang mengawasi divisinya. Ada yang mengurusi cabang provinsi maupun cabang-cabang pada kota maupun kabupaten setiap manajer di kota tersebut memiliki kekuasaan untuk memutuskan apabila ada masalah dalam cabang tersebut namun apabila masalah tersebut terlalu besar (berdasarkan survey yang saya lakukan waktu semester lalu) dapat dilaporkan ke pusat misalnya adalah peminjaman uang yang terlalu besar. Maka manajer cabang akan menghubungi kantor cabang provinsi atau pusat terlebih dahulu. Selain itu untuk melakukan pengorganisasian yang baik diperlukan komunikasi yang baik antar kantor cabang di adakan rapat antar kantor cabang yang membicarakan masalah-masalah yang ada pada tiap divisi maupun pada kantor cabang selain itu pada rapat ini sebagai tempat untuk memberiakan pengarahan ataupun misi kepada para manajer pimpinan cabang maupun divisi untuk dapat mengembangkan divisi atau cabangnya.


 Model-model Desain Organisasi

Pada penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2 model, yaitu Desain Oganisasi Mekanistik dan Desain Organisasi Organik.
  • Desain Organisasi Mekanistik
    Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan. Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat. Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental. Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif. Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok, proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
  •  Desain Orgranisasi Organik
    Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan. proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi, proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental. Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.

Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis. Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.
Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada teori sebagai satu cara terbaik melainkan manajer harus menerima sudut pandang bahwa desain mekanistik atau desain organik lebih efektif bagi organisasi atau sub-sub untit di dalamnya.


Sumber

Minggu, 13 November 2016

Inovasi Masa Depan -Space Elevator-


   Minggu baru bulan baru dan itu artinya tugas SoftSkill baru, dan untuk kali ini mengenai Inovasi Masa Depan. Beberapa waktu lalu saya menonton film Anime berjudul Toaru Majutsu no Index Endymion no Kiseki dan saya melihat ini


   The Endymion yang merupakan sebuah Space Elevator sebuah bangunan yang sangat tinggi hingga mencapai luar angkasa, dan karena kebetulan tugasnya mengenai "masa depan" kenapa kita tidak membahasa ini saja? so karena itulah kali ini saya akan membahas mengenai Space Elevator.

Apa Itu Space Elevator?


  Space Elevator secara simple merupakan suatu stuktur bangunan yang sangat tinggi hingga mencapai luar angkasa sehingga jika kita ingin pergi ke luar angkasa tidak perlu roket hanya tinggal memencet tombol elevator dan BOOM anda sudah berada di luar angkasa.
   Ide untuk mempangun Space elevator ini sudah ada sejak dulu atau lebih tepatnya sejak tahun 1895 oleh seroang ilmuwan bernama Konstantin Tsiolkovsky beliau menyarankan untuk membangun suatu menara hingga mencapai Orbit GeoStationer ( suatu orbit  yang membuat satelit-satelit dapat mengorbit bumi ) sehingga jika ingin melepas satelit, atau Spacecarft daripada menggunakan roket kita hanya tinggal menggunakan elevator ini sampai ke atas meluncurkannya disana, lebih murah dan aman.

Bagaimana Cara Membuat Space Elevator?

   Apakah kita bisa membuatnya? jawabannya adalah Ya bisa...secara teori, membuat suatu menara memang tidak mudah semakin tinggi kita membangunnya maka semakin banyak hal-hal yang perlu kita waspadai seperti bagaimana caranya agar bangunan tersebut dapat berdiri dan tidak jatuh, sperti yang biasa anda liat di menara-menara menggunakan semacam kabel untuk men support menara agar tidak roboh, tapi dengan Space Elevator yang sangat tinggi menggunakan kabel bukanlah hal yang ideal, tapi untungnya alam mempunyai solusinya.
   Suatu bangunan yang semakin tinggi makan perlu diberi support agar tidak roboh tetapi hanya belaku hingga suatu titik.


   Bila kita membangunnya sangat tinggi hingga lebih dari Orbit GeoStationer maka menara tersebut tidak akan hanya merasakan Gaya Gravitasi ke bawah(ke bumi) tetapi juga Gaya Sentrifugal ke atas(keluar dari bumi) sehingga membuat menara bisa tetap berdiri walau tingginya lebih dari 35,000 KM.


   Space Elevator pun perlu suatu CounterWeight atau pengimbang agar tentu saja seimbang atau stabil, Space Elevator memerlukan pengimbang yang sangat-sangat berat untuk mengimbangi menara yang tingginya bisa mencapai lebih dari 35,000 KM ini, beberapa ilmuwan mengatakan untuk menggunakan Asteroid sebagai penyeimbangnya, tetapi menarik asteroid untuk digunakan hal seperti ini sendirinya pun masih merupakan "Inovasi Masa Depan" .


   Space Elevator pun memerlukan suatu kabel yang sangat kuat, sangat ringan, dan fleksibel agar dapat tahan dari berbagai macam kondisi baik di bumi maupun di luar angkasa, dan kandidat paling mungkin untuk di pakai adalah Carbon Nanotube Material terkuat bahkan lebih kuat dari baja tetapi sangat ringan dan fleksibel seperti plastik, dan sayangnya lagi benda ini sangat sulit dan mahal untuk dibuat dan masih merupakan "Inovasi Masa Depan" .  Tentu saja selain bagaimana membuat kita juga perlu mengetahui bagaimana caranya agar tidak terkena sampah luar angkasa, atau asteroid, dan hal hal yang mungkin terjadi di luar angkasa sana.

Kesimpulan


    Jadi dapat kita simpulkan kita mungkin bisa membuatnya tetapi tidak dalam waktu singkat ataupun dalam waktu dekat karena apa saja yang dibutuhkannya pun masih merupakan "Inovasi Masa Depan" sehingga masih banyak hal yang perlu di realisasikan sebelum proyek Space Elevator ini dapat di buat. Dari sisi keuntungan jelas menguntungkan, dengan adanya Space elevator maka kita tidak perlu membuat roket untuk mengirim sesuatu ke luar angkasa baik satelit atau alat antariksa lainnya dan mengurangi harga pengirimannya contohnya saja sekarang untuk mengirim 0,45 KG barang ke luar angkasa membutuhkan uang sebanyak 11,000 USD tetapi dengan adanya Space Elevator kita dapat mengurangi harga menjadi 100 USD perbedaan harga ini sangat signifikan hingga Phillip Ragan seorang author dari buku "Leaving The Plane By Space Elevator" mengatakan Suatu negara yang dapat membuat Space Elevator maka negara itu memiliki keuntungan harga mencapai 95% dan mungkin dapat mengontrol semua hal yang menyangkut dengan luar angkasa.


Sumber








   






Sabtu, 05 November 2016

Kepemimpinan




Definisi 

  • George P Terry
    Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok. 
  • H.Koontz dan C. O'Donnell
    Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum. 
  • R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik
    Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan .

Menurut Wahjosumidjo (1984: 26) butir-butir pengertian dari berbagai definisi kepemimpinan, pada hakekatnya memberikan makna : 
  • Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan. 
  • Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. 
  • Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi. 
Sifat Kepemimpinan

1)   Energi jasmaniah dan rohaniah.
2)   Kesadaran akan tujuan dan arah.
3)   Antusiasme.
4)   Keramahan dan kecintaan.
5)   Integritas.
6)   Pengasaan teknis.
7)   Ketegasan dalam mengambil keputusan.
8)   Kecerdasan.
9)   Keterampilan mengajar.
10) Kepercayaan.

Asas Kepemimpinan

1) Kemanusiaan.
2) Efisien.
3) Kesejahteraan Dan kebahagiaan yang lebih merata menuju pada taraf hidup yang lebih tinggi.

Asas Kepemimpinan

Metode kepemimpinan ialah cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para pengikutnya untuk berbuat sesuatu maka metode kepemimpinan ini diharapkan bisa membantu keberhasilan pemimpin dalam melakukan tugas-tugasnya sekaligus juga dapat memperbaiki tingkah laku serta kualitas kepemimpinan. Ordway Tead dalam bukunya  “The Art of Administration 1951”  mengemukakan  metode kepemimpinan dibawah ini
  • Memberi perintah
  • Memberikan celaan dan pujian
  • Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar
  • Peka terhadap saran-saran
  • Memperkuat rasa kesatuan kelompok
  • Menciptakan disiplin diri dan disiplin kelompok
  • Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar
Tipe-tipe Kepemimpinan

Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe utama yaitu sebagai berikut :


1. Tipe Pemimpin Otokratis

Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
  • Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
  • Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
  • Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
  • Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.Selalu bergantung pada kekuasaan formal
  • Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis tersebut di atas dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.


2. Tipe Kepemimpinan Militeristis

Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
  • Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
  • Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.Sonang kepada formalitas yang berlebihan
  • Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
  •  Tidak mau menerima kritik dari bawahanMenggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa tipe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

3. Tipe Pemimpin Paternalistis

Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
  • Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
  • Bersikap terlalu melindungi bawahan. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
  • Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya kreasi.
  • Sering menganggap dirinya maha tau.
Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diporlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifat-sifat negatifnya pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.

4. Tipe Kepemimpinan Karismatis
 
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.


5. Tipe Kepemimpinan Demokratis

Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
  • Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
  • Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
  • Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
  • Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
  • Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
  • Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
  • Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Teori & teknik Kepemimpinan

Teori Kepemimpinan 
  • Suatu penggeneralisasian dari suatu seri fakta mengenai sifat sifat dasar dan perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinan 
  • Dengan menekankan latar belakang historis,dan sebab musabab timbulnya kepemimpinan serta persyaratan untuk menjadi pemimpin 
  • Sifat-sifat yang diperlukan oleh seorang pemimpin,tugas-tugas pokok dan fungsinya,serta etika profesi yang perlu dipakai oleh pemimpin 
Teori-teori yang dimunculkan menunjukan perbedaan dalam: 
  • Pendapat dan uraiannya 
  • Metodologinya 
  • Interpretasi yang diberikan 
  • Kesimpulan yang ditarik 
G.R Terry mengemukakan teori kepemimpinan yaitu teori-teori sendiri ditambah dengan teori-teori penulis lain sebagai berikut: 
  • Teori otokratis 
  • Teori psikologis 
  • Teori sosiologis 
  • Teori suportif 
  • Teori laissez faire 
  • Teori kelakuan pribadi 
  • Teori sifat 
  • Teori situasi 
  • Teori humanistic/populistik 
Teknik Kepemimpinan 
  • Kemampuan dan keterampilan teknis 
  • Melingkupi konsep konsep pemikirannya,perilaku sehari-hari,serta peralatan yang digunakan. 
Etika Profesi Pemimpin dan Etiket 

Paul E Torgersen dalam bukunya “Management and Integrated Approach” menyatakan profesi sebagai: satu lapangan kegiatan (a field of activity) dalam mana terdapat lima kriteria,yaitu: 
  • Pengetahuan 
  • Aplikasi yang kompeten (competent application) 
  • Tanggung jawab sosial (social responsibility) 
  • Pengontrolan diri 
  • Sanksi masyarakat (community sanction) 
Etika profesi pemimpin ialah pembahasan mengenai: 
  • Kewajiban-kewajiban pemimpin; 
  • Tingkah laku pemimpin yang baik,dan dapat dibedakan dari 
  • Tingkah laku yang buruk 
  • Moral pemimpin 
Fungsi kelompok dalam individu : 
  • Kelompok itu memberikan wadah yang social dan ruang hidup psikologis kepada individu,sehingga memunculkan “sese of belonging” (merasa menjadi anggota dari satu kelompok), untk berprestasi dan bekerjasama dengan ornag lain. 
  • Menjadi kader-referensi untuk mengaitkan diri ,sehingga muncul loyalitas dan kesetiakawanan 
  • Memberikan rasa sehingga orang merasa betah. 
  • Memberikan status social kepada individu sehingga dia merasa dihargai, diakui, diterima, merasa mendapat posisi social dan penghargaan dari lingkungannya.
  • Memberikan ideal-ideal, cita-cita,tujuan-tujuan (hidup) tertentu dan asas-asas perjuangan bagi hidupnya. 

Pengambilan Keputusan Pemimpin

Dalam kondisi ketidakpastian dengan banyak perubahan yang mendadak, maka aktivitas pengambilan keputusan merupakan unsure yang paling sulit dalam manajemen, namun juga merupakan usaha yang paling penting bagi pemimpin.
Dalam pengambilan keputusan tersebut tercakup kemahiran menyeleksi da menentukan kputusan yang paling tepat dari sekian banyak alternative jawaban atau pemecahan masalah.
Sehubungan dengan uraian tersebut, maka kepemimpinan itu merupakan kekuatan dinamis yang bias menumbuhkan motivasi, aspirasi, koordinasi, dan integrasi pada organisasi, yang semuanya sangat penting bagi pencapaian tujuan bersama.
H.A Simon dalam bukunya “Administrative Behaviour” (1947), mengemukakan 3 proses dalam pengambilan keputusan yaitu : 
  • Inteligenc activity 
  • Design activity 
  • Choise activity

Kepemimpinan Abnormal

Terkadang kita mengidealisir tokoh pemimpinan dengan sebutan-sebutan gagah perwira, bagus, berkepribadian sekokoh banteng, beribawa, jujur seperti dewa dan lainnya. Kita tak pernah berfikir bahwa semua itu adalah “wishful thinking”. Yang paling penting bagi kita adalah :
  • Kita memerlukan pemimpin yang baik dan bijaksana penuh rasa kemanusiaan 
  • Tidak menempatkan individa-individu yang egoistis dan overambisius, yang selalu mementingkan interest sendiri dan “gila kekuasaan” sebagai pemimpin 
  • Pemimpin yang berani bertanggung jawab .
Struktur masyarakat modern di alam demokrasi memungkinkan individu-individu yang sangat ambisius untuk menduduki kursi kepemimpinan yang paling tinggi. Penonjolan diri sendiri untuk menjabat kursi kepemimpinan itu biasanya merupakan kompensasi dariinferiorias dan kekerdilannya.
Sehubungan dengan semua tadi, efisiensi kepemimpinan itu jangan hanya diukur dengan criteria materiil-finansiil dan produktivitas yang menguntungkan organisasi saja,

Karakteristik Kepemimpinan

Karateristik kepemimpinan pada umumnya dimanapun dan apapun tingkatannya adalah jelas yait dia harus mempunyai kewibawaan dan kelebihan untuk mempengaruhi serta mengajak orang lain guna bersama-sama berjuang , bekerja, dan berusaha mencapai satu tujuan bersama.

Sifat – sifat unggul kepemimpinan yang efektif secara ringas dapat dituliskan sebagai berikut :

“berani, tegas, kaya akan inisiatif, luas pengetahuan da pengalaman, peka terhadap lingkungan dan bawahan , mampu menjalin komunikasi yang akrab, berani mengambil keputusan dan resiko, rela berkorban, mau bermusyawarah dan mufakat , bertanggung jawab dan konsekuen, bersikap terbuka, jujur, mempunyai prinsip-prinsip yang teguh”

Sedangkan karateristik kepemimpinan Indonesia, setiap pemimpin Indonesia perlu memiliki dan mencerminkan Kepemimpinan Pancasila. Kepemimpinan Pancasila yang berasaskan hal-hal tersebut dibawah ini :
  • Ke- Tuhanan Yang Maha Esa
  • Hing Ngarsa Sung Tulada (di depan memberikan teladan)
  • Hing Madya Mangun Karsa (ditengah memberi motivasi dan kemauan)
  • Tut Wuri Handayani (dibelakang member kekuatan)
  • Waspada Purba Wisesa (waspada dan berkuasa)
  • Ambeg Parama Artha (mempunyai sifat kebenaran)
  • Prasaja
  • Satya (setia)
  • Hemat (Gemi, Nastiti, ati-ati) (hemat,cermat,hati-hati)
  • Terbuka
  • Legawa (rela dan tulus ikhlas)
  • Bersifat Ksatria

Sumber